BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Sejarah berdirinya PT Sari Husada
PT Sari Husada, adalah perusahaan yang memproduksi produk bernutrisi untuk bayi dan anak-anak Indonesia, mulai dari aneka susu formula untuk bayi hingga makanan bernutrisi dengan standar mutu internasional. PT Sari Husada mulai berdiri dan beroperasi pada tahun 1954, yang merupakan bantuan dan kerjasama antara UNICEF, FAO, dan pemerintah Indonesia, untuk manajemennya ditangani oleh Bapindo dan diberi nama NV Saridele dengan tujuan utamanya adalah memproduksi makanan untuk bayi dengan bahan baku kedelai, dalam perkembangannya.
Pada tahun 1962 ketika pemerintah Indonesia keluar dari PBB, maka UNICEF dan FAO juga melepaskan Saridele sedangkan manajemen dipegang oleh Perusahaan Farmasi Negara, kemudian perusahaan berganti nama menjadi PN Sari Husada. Pada tahun 1966, perusahaan menghentikan produk saridele dan menggantinya dengan produk susu bubuk bayi SGM dan SNM untuk bayi berusia 6 bulan dan seterusnya. yang hingga kini dikenal dan banyak digunakan masyarakat luas. Berawal dari susu formula, kini produk-produk perusahaan ini berkembang dan terentang dari susu formula hingga produk makanan bergizi untuk bayi dan anak-anak.
Pada tahun 1968, perusahaan ini diakuisisi PT. Kimia Farma, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1972 Untuk meningkatkan permodalan, PT Kimia Farma mengadakan joint venture dengan PT Tigaraksa dengan komposisi modal Kimia Farma sebesar 55% dan Tigaraksa sebesar 45%, dan seiring dengan dibelinya sebagian sahamnya oleh PT Tiga Raksa, nama NV Saridele diubah menjadi PT Sari Husada.
Pada tahun 1983, PT Sari Husada go public dan komposisi modalnya Tigaraksa menjadi 39,5%, Kimia Farma 33%, dan masyarakat 27%. perusahaan ini pun masuk bursa dan saham-sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1992 Tigaraksa memiliki 13,4% dan mengontrol 61,4% yang dimiliki PT Tigaraksa Satria sebagian besar saham Sari Husada dimiliki PT Tiga Raksa. Untuk memperkuat kedudukannya dalam peta persaingan global, pada tahun 1998 Sari Husada beraliansi dengan Nutricia International, BV (Royal Numico) yang berpusat di Amsterdam, Belanda dan kini Nutricia merupakan pemegang saham mayoritas Sari Husada. Pada tahun 2006, agar Lebih fokus dalam pengembangan usahanya, perusahaan mengajukan perubahan status dari perusahaan publik menjadi perusahaan privat.
Kemudian di tahun 2007, Danone Group mengakuisisi Royal Numico. Hingga dewasa ini, dengan pengalaman panjangnya di dalam menyediakan produk-produk bergizi tinggi, berstandar mutu internasional dan dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, Sari Husada telah membuktikan dirinya sebagai asset nasional yang sangat penting dan perlu diperhitungkan. tujuan utama PT Sari Husada adalah memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga Indonesia dengan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Visi dan Misi
Visi : Menjadi pemimpin pasar produk nutrisi bergizi untuk bayi dan anak di Indonesia.
Misi : 1. Memperbaiki nutrisi masa pertumbuhan anak-anak Indonesia.
2. Mengurangi impor makanan yang telah diproses khususnya produk
susu bubuk.
3. Turut serta membangun kesehatan dan kecerdasan bayi dan anak
anak Indonesia dengan menyediakan produk nutrisi terpercaya dan
terjangkau.
4. Menghasilkan pertumbuhan perseroan yang berkesinambungan
melalui sistem manajemen berkualitas tinggi dan pendekatan inovatif
dalam budaya integritas tinggi.
5. Mengutamakan kepuasaan seluruh stakeholders.
Produk – Produk PT Sari Husada
Beberapa produk yang diproduksi PT Sari Husada yaitu SGM, SGM-2, SNM, SNM Soy, LLM, VITALAC, VITALAC-2, Lactamil, VITA-NOVA, SGM-Junior, Sari Husada Full Cream Milk Powder, UHT, Lactamil Awal, Kehamilan, Lactamil Ibu Hamil, Lactamil Ibu Menyusui, Formula Awal, Formula Lanjutan, Formula Specialitis dst.
Sertifikasi Mutu dan Penghargaan
Sari Husada menerapkan standar kualitas yang tinggi dalam kegiatan produksinya. Untuk menghasilkan produk berkualitas, berbagai penyempurnaan fasilitas dan proses produksi dilakukan dengan teknologi mutakhir, diantaranya dengan menerapkan sistem injeksi pada proses pencampuran bahan bakunya. Dua pabriknya di Yogyakarta kini telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 dan 14001. Sari Husada juga telah meminta CLF (Central Laboratories Friedrichsdorf) untuk melakukan audit keamanan pangan. Audit ini menunjukkan bahwa tingkat keamanan produk Sari Husada dua poin lebih tinggi dari rata-rata tingkat keamanan yang dituntut dalam industri ini. Berkat reputasi ini, Sari Husada meraih kepercayaan Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan, untuk mengevaluasi standar Codex Alimentarius yaitu suatu standar mutu dan keamanan makanan yang dikembangkan dengan dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Analisis Masalah
• Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
a. Kondisi keuangan yang kuat.
b. Brand yang telah dikenal masyarakat luas dan melekat pada masyarakat.
c. Perusahaan mempunyai perencanaan strategi yang jelas dan matang berdasarkan visi dan misinya.
d. Dari awal pendiriannya PT. Sari Husada mendapat perhatian khusus dari pemerinah.
2. Weaknesses (Kelemahan)
a. Kegiatan promosi yang tidak begitu intensif , terutama untuk produk susu bayi sejak pemerintah mencanangkan program ASI ekslusif.
b. PT. Sari Husada terlalu tergantung pada PT. Tigaka untuk mendistribusikan produk – produknya.
3. Opportunities (Peluang )
a. Pertumbuhan pasar yang meningkat.
b. Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen.
c. Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru diterapkan oleh PT. Sari Husada, yaitu dengan membeli peralatan dan perlengkapan dengan teknologi baru untuk membuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya.
d. Memanfaatkan e- Business untuk mempromosikan produk – produk Sari Husada melalui internet.
4. Threats (Ancaman)
a. Semakin banyak pesaing – pesaing baru yang bermunculan dengan produk – produk impor sejenis dengan harga yang bersaing.
b. Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembelian produk – produk PT. Sari Husada. Hal ini disebabkan karena banyaknya merk susu yang ditawarkan di pasaran, sehingga mempunyai loyalitas konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Sumber Daya Manusia
Sari Husada mempunyai struktur organisasi yang vertikal dengan 5 level manajemen antara direksi sampai pekerja terendah, 45% dari total karyawan merupakan bidang produksi. Perusahaan mempunyai 2 tingkat manajer tengah dan 2 tingkat manajer pertama. 21 kepala biro dan 64 kepala seksi merupakan manajemen tingkat satu, individual ini dipilih berdasarkan kemampuan untuk memimpin beberapa orang manajer tingkat pertama selalu mengikuti pendidikan yang lebih tinggi dibidangnya dan dibidang manajerial.
Sari Husada mempunyai tiga kategori karyawan, dengan 80% karyawan tetap dan mempunyai tugas yang tetap. Gaji yang diberikan berdasarkan sruktur gaji yang telah ditetapkan dan insentif serta lembur. Sedangkan dua kategori lainnya adalah karyawan kontrak dan karyawan borongan. Kedua kategori tersebut diperlukan apabila karyawan tetap libur atau cuti. Tenaga kontrak dan borongan menerima penghasilan secara paket berdasarkan ketentuan sekitar 100 karyawan pindahan dan Tigaka karena Sari Husada menangani promosi untuk aktivitasnya sendiri.
Karyawan perusahaan merupakan sumber daya paling berharga bagi Perseroan. Sejalan dengan hal itu, Sari Husada meningkatkan kompetensi SDM-nya secara berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan, pelatihan dan seminar, baik yang diselenggarakan di luar maupun di dalam perusahaan.
Secara rutin, Perseroan mendatangkan pakar-pakar di bidangnya untuk memberikan pelatihan bagi para karyawan. Selain itu Perseroan juga memiliki trainers club yang terdiri dari para karyawan berpengalaman yang dari waktu ke waktu membagikan ilmunya melalui pelatihan atau seminar kepada karyawan lainnya sehingga dapat lebih meningkatkan wawasan dan ketrampilan di tempat kerja.
Sistem pengelolaan SDM Perseroan diarahkan pada upaya pengoptimalan seluruh fungsi-fungsi dalam Perseroan. Sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga kinerja setiap karyawan dapat terpantau dengan efektif dan dikembangkan lagi sesuai minat dan kemampuannya, sehingga merefleksikan prinsip orang yang tepat berada pada posisi yang tepat. Hal ini diharapkan akan berdampak positif bagi pengembangan karir dan kompetensi para karyawan.
B. Marketing
Pesaing PT Sari Husada
Terdapat 5 produsen besar susu bayi yang dipasarkan di Indonesia, yaitu:
1. PT Food Specialities Indonesia (Nestle formula brands)
2. PT Mirota KSM Inc. (Lactona, an Indonesian brand)
3. PT Nutricia Sejahtera Indonesia (Nutrilon, a Dutch brand)
4. PT Sari Husada
5. PT Sugizindo (Wyeth, an American brand)
Identifikasi Masalah Marketing
- Dengan diselenggarakan program pemerintah untuk mengutamakan pemberian ASI kepada bayi 0 – 6 bulan karena ASI dianggap lebih hebat. Apa yang dilakukan oleh PT. Sari Husada untuk menghadapi masalah pemasaran susu formula bayi yang dibatasi oleh pemerintah ?
- Penelitian yang dilakukan IPB mengenai Sakazaki Entrobacter yang terkandung dalam susu formula yang beredar dipasaran, sempat membuat produsen susu formula seperti PT. Sari Husada khawatir karena dapat menyebabkan berkurangnya penggunaan susu formula oleh konsumen. Sikap PT. Sari Husada dalam menanggapi isu adanya kandungan Sakazaki Entrobacter dalam kemasan susu formula ?
- Banyaknya produsen susu yang berada di Indonesia menyebabkan PT. Sari Husada harus mengatur strategi yang tepat untuk menghadapi para pesaing dan mempertahankan konsumen, lalu strategi apa yang di ambil PT. Sari Husada dalam menghadapi pesaing – pesaingnya ?
- Strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan untuk menghadapi pembatasan pemasaran produk susu formula bayi oleh pemerintah, yaitu dengan melakukan pendekatan personal dengan konsumen yang membutuhkan di supermarket yang menyediakan produk susu formula. Selain itu perusahaan bisa mengandalkan berbagai toko atau supermarket untuk menjual produk – produk PT. Sari Husada untuk disalurkan pada konsumen yang biasa mengkonsumsi susu formula.
- Dalam menanggapi isu mengenai susu formula berbakteri yang berkembang di masyarakat, PT. Sari Husada dan produsen lainnya menunggu keputusan dari penelitian yang dilakukan BPPOM. PT. Sari Husada tidak merasa bahwa produk mereka adalah salah satu dari produk – produk yang dijadikan sampel dalam penelitian yang dilakukan IPB yang terbukti mrngandung bakteri Sakazaki, karena PT. Sari Husada selalu melakukan Quality control dalam setiap tahapan produksinya. Dan keputusan dari BPPOM pun menyatakan bahwa susu formula yang beredar di Indonesia aman tidak mengandung bakteri yang dapat membahayakan konsumen yang mengkonsumsinya. Hal ini juga mendapatkan dukungan dari Menteri Kesehatan RI, Ibu Siti Fadilah Supari bahwa susu formula yang ada di Indonesia bebas bakteri Sakazaki.
- Dalam menghadapi banyaknya pesaing yang menawarkan produk yang sejenis dan dengan harga yang kmpetitif, PT. Sari Husada dapat mengambil strategi sebagai berikut :
- Mempersiapkan kemungkinan adanya pembuatan produk baru yang memungkinkan untuk memasuki pasar baru dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan.
- Memperbaiki kualitas produk yang sudah ada dengan harga tetap bersaing.
- Mencari cara – cara baru agar dalam proses produksi, sehingga perusahaan mengeluarkan biaya produksi seefisien mungkin dan disesuaikan dengan teknologi yang berkembang.
- Perbaikan sistem struktur organisasi yang lebih ramping sehingga memudahkan komunikasi antar para manajer.
- Mengadakan promosi untuk produk – produk baru dengan mengundang pakar kesehatan, artis yang menggunakan produk baru tersebut.
- Mengadakan promosi iangsung kepada konsumennya, misalnya : ke sekolah – sekolah.
- Menjadi sponsor kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan
Jasa Penjualan & Distribusi
Jasa Penjualan & Distribusi yang merupakan bisnis inti dari Perseroan dilakukan dengan 2 (dua) metode distribusi yaitu dengan: (i) melakukan penjualan kepada outletoutlet, baik dilakukan oleh Perseroan sendiri maupun melalui sub-distributor; dan (ii) melakukan penjualan langsung kepada konsumen (direct-selling)
Penjualan dan Distribusi Consumer Products
Unit Operasi Sales and Distribution (S&D) menangani distribusi consumer product melalui lebih dari 100 sub-distributor dan penjualan langsung kepada modern outlet. Sub-distributor bertindak sebagai mitra perusahaan untuk menyalurkan barang ke berbagai outlet di berbagai daerah, terutama traditional outlet sesuai dengan sistem dan kebijakan yang ditetapkan Perseroan.
Bidang Usaha Penjualan dan Distribusi
Tigaraksa senantiasa memfokuskan diri untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang terintegrasi dengan mitra bisnisnya, terutama dengan para prinsipal. Menghadapi ekspektasi konsumen dan dalam rangka mencapai target-target business plan, Tigaraksa secara berkesinambungan merancang, menawarkan dan menyediakan pelayanan yang sesuai dengan ekspektasi dan tuntutan dari intermediate maupun end customer. Di tahun 2005, Tigaraksa telah mengambil berbagai inisiatif dan terus berupaya mengembangkan sistem dan teknologi informasi, logistik dan supply chain, kegiatan penjualan dan distribusi, akunting dan pengintegrasian proses (process integration):
- Dalam bidang sistem dan teknologi, Tigaraksa telah menyediakan fasilitas akses terhadap informasi yang penting dan ter-update bagi para prinsipalnya melalui EIS (Executive Information System). Penggunaan EIS bagi para prinsipal telah dimulai sejak bulan September 2005.
- Dalam bidang logistik dan supply chain, Tigaraksa telah mengadakan pemetaan logistik yang sesuai dengan struktur dan strategi penjualan. Saat ini gudanggudang pusat (Central Warehouses) juga telah melakukan pengelolaan gudanggudang cabang (Branch Warehouses) dalam rangka mengendalikan distribusi persediaan barang. Kami juga telah memulai penerapan sistem Distribution Resource Planning yang merupakan sistem perencanaan distribusi yang lebih terintegrasi antara demand forecasting sampai dengan penerimaaan barang dari bagian produksi di pihak prinsipal.
- Untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan para prinsipal kami, tim CP-S&D bersama dengan tim prinsipal telahmemulai pengembangan sales rolling forecast (Sales ROFO) dan diikuti dengan 6-month Detailed Forecasting. Tujuan dari penerapan sistem tersebut adalah untuk meningkatkan fokus pada produktifitas target dan pencapaiannya dengan mengacu kepada potensi masingmasing SKU/area dan channel yang ada.
- Sejak pertengahan tahun 2005 kami telah mulai mengembangkan On-line & Auto ordering PO system yang mengotomatisasi transaksi dan rencana pembelian antara Tigaraksa dan outletoutlet di Modern Trade. On-line & Auto ordering PO system tersebut saat ini telah diimplementasikan di 12 key accounts nasional dan kami terus mengembangkan sistem ini sehingga dapat mencakup semua key account outlet yang ada.
- Untuk menghadapi dinamika pasar, tim penjualan Tigaraksa bekerja sama dengan tim marketing para prinsipal dalam melakukan riset marketing, manajemen informasi dan penjualan, serta melakukan category management (yang meliputi pengelolaan produk berdasarkan kategorinya dan melakukan penyesuaian ragam produk bagi setiap kategori produk), merchandising, dan promosi sesuai dengan preferensi konsumen di setiap toko/outlet pada area tersebut.
- Untuk memastikan bahwa semua proses dari pabrik para prinsipal kepada intermediate dan end customer berjalan dengan baik, Tigaraksa menempatkan para profesional yang bertindak sebagai Process Integrator untuk masing-masing prinsipal. Para Process Integrator mempunyai peran, diantaranya, integrasi supply chain process serta bekerjasama dan berhubungan dengan para prinsipal, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada masingmasing proses.
- Di tahun 2005, Perusahaan juga mengimplementasikan Activity Based Costing/ Management (ABC/M) yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan analisa profitability yang lebih akurat dan bernilai tambah, dalam upaya peningkatan kinerja yang berkesinambungan, dan juga untuk mengelola biaya-biaya menjadi lebih efektif dan efisien.
C. Sumber Daya Informasi
a. Tentang IT Department
Departemen Teknologi Informasi (Information Technology Department) merupakan pusat pengelolaan informasi dan komunikasi yang ada di PT Sari Husada. Pekerjaan yang dilakukan adalah untuk mendukung, membantu, dan memantau system komputer dan jaringan serta seluruh perangkat dan pemakai komputer yang terhubung ke jaringan. Dalam hal ini, Information Technology (IT) Department memiliki kebijakan-kebijakan khusus bagi pemakai komputer agar penggunaan aplikasinya sesuai dengan yang diharapkan dari kebijakan yang telah dibuat. IT Department menjamin kerahasiaan sistem dan melindungi data user dari virus maupun gangguan sistem aplikasi yang digunakan. Staff IT Department terdiri dari IT Manajer, Service Desk, Infrastructure Administrator, Application Support, dan Computer Operation Support, yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
b. Tugas dan Fungsi Staff IT Department
- IT Manajer, memiliki kewenangan kepada setiap bawahannya di IT Department.
- Service Desk, sebagai level pertama pelayanan pada user.
- Infrastructure Administrator, memonitor jaringan komputer dan sistemnya.
- Application Support, memberikan pelayanan untuk user yang komplain terhadap aplikasi yang digunakannya.
- Computer Operation Support, level kedua pelayanan pada user yang berupa tindakan untuk menangani komplain tersebut.
1) Tipe Komputer
• IBM
• Fujitsu
• DELL
2) Sistem Operasi
• Win 98 (3%)
• Win 2000 (12%)
• Win XP (85%)
3) Printer
• Epson
• HP
• Canon
4) Xerox
• Printer
• Scanner
• Copier
• Fax
d. Software Standar yang Berlisensi
• Office 2000/2003
• Visio 2002/2003
• Project 2003
• Acrobat Professional 8
• Photoshop CS3 10
• Illustrator CS3 13
• AutoCAD LT2008
• SPSS
D. Sistem Perusahaan
1. Struktur Organisasional
PT Sari Husada memiliki struktur organisasi yang sudah tertata profesional. Sari Husada mempunyai struktur organisasi yang vertikal dengan 5 level manajemen antara direksi sampai pekerja terendah, 45% dari total karyawan merupakan bidang produksi. Perusahaan mempunyai 2 tingkat manajer tengah dan 2 tingkat manajer pertama. 21 kepala biro dan 64 kepala seksi merupakan manajemen tingkat satu, individual ini dipilih berdasarkan kemampuan untuk memimpin beberapa orang manajer tingkat pertama selalu mengikuti pendidikan yang lebih tinggi dibidangnya dan dibidang manajerial. Manajemen menengah terdiri dari manajer-manajer divisi dan pengawas departemen. Beberapa pengawas melaporkan ke manajer-manajer divisi. Ada tiga puluh satu kepala biro dan enam puluh empat kepala bagian berada pada lini manajemen pertama perusahaan. Beberapa kepala bagian melaporkan ke kepala biro, sedangkan lainnya melapor ke pengawas departemen dan beberapa lagi langsung melapor ke kepala divisi.
2. Tata Kelola Perusahaan
Komitmen Sari Husada pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) diwujudkan dalam penerapan nilai-nilai budaya Perseroan pada setiap tingkat operasional. Kebijakan-kebijakan yang mendukung pengelolaan Perseroan secara lebih profesional dan bertanggung-jawab dikembangkan Sari Husada dengan memastikan kepatuhan sepenuhnya terhadap ketentuan hukum dan etika kerja yang berlaku dengan lebih baik.
Sari Husada memiliki tiga kode etik, yaitu:
- Kode Etik Perilaku Sari Husada, yang berisi komitmen kuat Sari Husada akan kepercayaan, transparansi, kerjasama, tata kelola penyelenggaraan usaha, ketaatan dengan peraturan perundang-undangan, keterlibatan para stakeholder, keamanan makanan dan kepentingan konsumen, informasi produk dan pemasaran, bioteknologi, perlingkungan lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, integritas usaha, kebijaksanaan pelaksanaan usaha, keterlibatan politik, persaingan secara jujur, dan rantai pasokan. Sari Husada juga mempromosikan secara aktif Kode Etik Perilaku dengan seluruh mitra usaha, para kontraktor, para pemasok, dan para klien.
- Kebijakan Kewaspadaan Karyawan, untuk membantu para karyawan menjaga dan melestarikan etika kerja dengan melaporkan kepada manajemen mengenai setiap pelanggaran atau kecurigaan pelanggaran atas hukum atau kebijakan dan peraturan perusahaan, yang khususnya berhubungan dengan pelanggaran pidana; pelanggaran kode etik; bahaya terhadap kesehatan umum, keselamatan kerja dan lingkungan; pemberian keterangan palsu; menahan, memusnahkan atau memanipulasi secara sengaja informasi terkait dengan pelanggaran; pembukuan, pengendalian pembukuan internal atau tata cara audit yang layak dipertanyakan.
- Kebijakan Penyelenggaraan Usaha, yang menjelaskan prinsip-prinsip dalam menjalankan usaha, terkait dengan benturan kepentingan, suap dan pembayaran yang tidak lazim, serta undang-undang mengenai fiskal, perdagangan dan anti-pencucian uang.
BAB III
PENUTUP
PT Sari Husada, adalah perusahaan yang memproduksi produk bernutrisi untuk bayi dan anak-anak Indonesia, mulai dari aneka susu formula untuk bayi hingga makanan bernutrisi dengan standar mutu internasional. Sari Husada mempunyai struktur organisasi yang vertikal dengan 5 level manajemen antara direksi sampai pekerja terendah, 45% dari total karyawan merupakan bidang produksi.PENUTUP
Jasa Penjualan & Distribusi yang merupakan bisnis inti dari Perseroan dilakukan dengan 2 (dua) metode distribusi yaitu dengan: (i) melakukan penjualan kepada outletoutlet, baik dilakukan oleh Perseroan sendiri maupun melalui sub-distributor; dan (ii) melakukan penjualan langsung kepada konsumen (direct-selling.
Departemen Teknologi Informasi (Information Technology Department) merupakan pusat pengelolaan informasi dan komunikasi yang ada di PT Sari Husada. Pekerjaan yang dilakukan adalah untuk mendukung, membantu, dan memantau system komputer dan jaringan serta seluruh perangkat dan pemakai komputer yang terhubung ke jaringan. Dalam hal ini, Information Technology (IT) Department memiliki kebijakan-kebijakan khusus bagi pemakai komputer agar penggunaan aplikasinya sesuai dengan yang diharapkan dari kebijakan yang telah dibuat. IT Department menjamin kerahasiaan sistem dan melindungi data user dari virus maupun gangguan sistem aplikasi yang digunakan.
PT Sari Husada memiliki struktur organisasi yang sudah tertata profesional. Perusahaan memiliki dua lapis manajemen menengah dan dua lapis manajemen lini. Manajemen menengah terdiri dari manajer-manajer divisi dan pengawas departemen. Komitmen Sari Husada pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) diwujudkan dalam penerapan nilai-nilai budaya Perseroan pada setiap tingkat operasional. Kebijakan-kebijakan yang mendukung pengelolaan Perseroan secara lebih profesional dan bertanggung-jawab
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tigaraksa.co.id/files/annual_report/trs05_indo.pdf
http://www.sarihusada.co.id
media.diknas.go.id/media/document/5765.pdf
http://www.scribd.com/doc/9379224/KASUS-I
http://getuk.wordpress.com/2006/12/23/selamat-jalan-sari-husada/
Read More..